PENGARUH POLA ASUH DAN LINGKUNGAN DIGITAL TERHADAP BAHASA SENSITIF ANAK DI TIKTOK

Main Article Content

Eva Eri Dia
Dilla Fadhiela
Gita Nur Rosyida

Abstract

Salah satu akun TikTok, yaitu @peach_gum3, menampilkan seorang anak bernama Ara. Beberapa video, Ara terlihat menggunakan bahasa yang tidak sesuai untuk anak seusianya, bahkan terkesan kasar dan sensitif. Fenomena ini adalah pola asuh orang tua berperan dalam membentuk kebiasaan berbahasa anak di media digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pendekatan kualitatif dipilih karena penelitian ini mendeskripsikan makna, konteks, serta interaksi sosial yang memengaruhi penggunaan bahasa sensitif oleh anak usia dini dalam lingkungan digital. Data diperoleh dari tiga video yang diunggah oleh akun TikTok @peach_gum3 selama bulan Maret 2025. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah: mentranskip dialog, dan mengidentifikasi kode. Teknik analisis data melalui pengelompokan data, yaitu analisis konten video, identifikasi bentuk bahasa sensitif yang digunakan Ara; dan respons orang tua terhadap penggunaan bahasa; dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis terhadap konten video TikTok akun @peach_gum3 bahwa jenis bahasa sensitif yang digunakan oleh Ara dalam konten TikTok adalah topik yang tidak sesuai dengan tahapan usia kognitif, ungkapan bernada stereotip dan penilaian sosial. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua Ara menunjukkan kecenderungan permisif. Hasil angket menunjukkan bahwa orang tua responden cenderung menerapkan pola asuh demokratis.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
PENGARUH POLA ASUH DAN LINGKUNGAN DIGITAL TERHADAP BAHASA SENSITIF ANAK DI TIKTOK. (2025). SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 13(2), 157-170. https://doi.org/10.32682/q05n3s39
Section
Articles

How to Cite

PENGARUH POLA ASUH DAN LINGKUNGAN DIGITAL TERHADAP BAHASA SENSITIF ANAK DI TIKTOK. (2025). SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 13(2), 157-170. https://doi.org/10.32682/q05n3s39